Piskosomatik pada Manusia modern
LATAR BELAKANG MASALAH
Pada era globalisasi dewasa ini penjungkirbalikan nilai di masyarakat Indonesia berlangsung sangat cepat dan tidak diketahui pasti arahnya karena daya serap masyarakat terhadap stimulus era global sangat beragam. Modernisasi ditandai dengan iptek, globalisasi ditandai dengan penggunaan teknologi informasi yang membuat dunia ini mengecil menjadi satu kampong. Persitiwa yang berlangsung di Amerika atau Afrika hari ini, pada hari ini juga kita bisa langsung menyaksikan melalui layer kaca atau internet. Begitupun sebaliknya. Dunia seperti telanjang, bisa disaksikan seluruh penduduk bumi. Problemnya bagi Negara berkembang seperti Indonesia, tingkat pengetahuan dan tingkat sosialnya belum merata sehingga kemampuannya menyerap informasi tidak sama.
Di Indonesia sekurang-kurangnya ada lima lapisan strata masyarakat; lapisan ultra modern, masyarakat modern,masyarakat urban,masyarakat tradisionil, masyarakat terbelakang bahkan di Papua masih ada masyarakat yang hidup di zaman batu, belum berpakaian. Kelimanya menerima stimulus yang sama dari budaya global, berupa kebebasan, kemewahan, pornografi, kekerasan dan lain sebagainya yang berbeda dengan nilai-nilai tradisi dan budaya Indonesia. Dampaknya luar biasa, norma-norma agama dan budaya local terjungkir-balik pada kehidupan keluarga, kehidupan social politik, ekonomi, mode, selera makanan,musik dan gaya hidup lainnya. Nah inilah problem berat bagi petugas penyuluh agama, karena penyuluh itu sendiri juga menjadi korban dari gelombang budaya globalisasi. Banyak penyuluh agama yang belummasuk lapisan modern,masih berada pada lapisan urban. Diperlukan kerja ektra keras untukmempersiapkan penyuluh agama mampu berperan dalam membantu problem masyarakat modern.
Hal tersebut mengakibatkan munculnya penyakit modern. Yang dimaksud dengan penyakit manusia modern disiniadalah gangguan psikologis yang diderita oleh manusia yang hidup dalam lingkungan peradaban modern. Sebenarnya zaman modern ditandai dengan dua hal sebagai cirinya, yaitu (1) penggunaan tehnologi dalam berbagai aspek kehidupan manusia, dan (2) berkembangnya ilmu pengetahuan sebagai wujud dari kemajuan intelektual manusia. Manusia modern idealnya adalah manusia yang berfikir logis dan mampu menggunakan berbagai teknologi untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Dengan kecerdasan dan bantuan teknologi, manusia modern mestinya lebih bijak dan arif, tetapi dalam kenyataannya banyak manusia yang kualitas kemanusiaannya lebih rendah dibanding kemajuan berfikir dan teknologi yang dicapainya. Akibat dari ketidak seimbangan itu kemudian menimbulkan gangguan kejiwaan. Celaka-nya lagi, penggunaan alat transportasi dan alat komunikasi modern menyebabkan manusia hidup dalam pengaruh global dan dikendalikan oleh arus informasi global, padahal kesiapan mental manusia secara individu bahkan secara etnis
tidaklah sama.
Akibat dari ketidak seimbangan itu dapat dijumpai dalam realita kehidupan dimana banyak manusia yang sudah hidup dalam lingkup peradaban modern dengan mengunakan berbagai teknologi-bahkan tehnologi tinggi sebagai fasilitas hidupnya, tetapi dalam menempuh kehidupan, terjadi distorsi-distorsi nilai kemanusiaan, terjadi dehumanisasi yang disebabkan oleh kapasitas intelektual, mental dan jiwa yang tidak siap untuk mengarungi samudera atau hutan peradaban modern. Mobilnya sudah memakai Mercy, tetapi mentalnya masih becak, alat komunikasinya sudah menggunakan telpon genggam dan internet, tetapi komunikasinya masih memakai bahasa isyarat tangan, menu makan yang dipilih pizza dan ayam Kentucky, tetapi wawasan gizinya masih kelas tempe bongkrek. Kekayaan, jabatan dan senjata yang dimilikinnya melambangkan kemajuan, tetapi jiwanya kosong dan rapuh. Semua simbol manusia modern dipakai, tetapi substansinya. yakni berfikir logis dan penguasaan teknologi maju masih jauh panggang dari api.
Sebagai akibat dari sikap hipokrit yang berkepanjangan, maka manusia modern mengidap gangguan kejiwaan antara lain adalah psikosomatis. Manusia modern penderita psikosomatik adalah ibarat penghuni kerangkeng yang sudah tidak lagi menyadari bahwa kerangkeng itu merupakan belenggu. Baginya berada dalam kerangkeng seperti memang sudah seharusnya begitu, ia sudah tidak bisa membayangkan seperti apa alam di luar kerangkeng.
PERMASALAHAN
Perkembangan kota metropolitan dapat memicu terjadinya gangguan psikosomatik, gangguan kesehatan yang berhubungan dengan masalah psikologis dan biasanya ditandai dengan gejala depresi serta kecemasan.
Hal itu antara lain terlihat dari cukup tingginya kasus gangguan psikosomatik pada masyarakat perkotaan di lima wilayah DKI Jakarta, seperti yang tergambar dari hasil survei bersama Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta yang dipaparkan, di Jakarta, Selasa (23/1).
Tingginya gangguan psikosomatik pada masyarakat perkotaan antara lain disebabkan oleh perubahan gaya hidup serta perubahan kultur dan budaya yang mengikuti perkembangan perkotaan. Meski dampaknya tidak sebesar penyebaran penyakit menular dan penyakit degeneratif namun gangguan psikosomatik juga dapat menyebabkan penurunan produktifitas sehingga harus dicegah dan diminimalkan kejadiannya dengan upaya yang komprehensif.
PEMBAHASAN
Psikosomatik
Psikosomatik adalah gangguaan fisik yang disebabkan oleh faktor-faktor kejiwaan dan sosial. Seseorang jika emosinya menumpuk dan memuncak maka hal itu dapat menyebabkan terjadinya goncangan dan kekacauan dalam dirinya. Jika faktor-faktor yang menyebabkan memuncaknya emosi itu secara berkepanjangan tidak dapat dijauhkan, maka ia dipaksa untuk selalu berjuang menekan perasaannya. Perasaaan tertekan, cemas, kesepian dan kebosanan yang berkepanjangan dapat mempengaruhi kesehatan fisiknya. Jadi Psikosomatik dapat disebut sebagai penyakit gabungan, fisik dan mental, yang dalam bahasa Arab disebut nafsajasadiyyah atau nafsabiolojiyyah. Yang sakit sebenarnya jiwanya, tetapi menjelma dalam bentuk sakit fisik.
Sindroma psikosomatik mempunyai gejala fisik berupa; (1) penyakit salah satu sistem tubuh yang paling rentan bagi pasien, misalnya; asma (sistem respiratorius), neurodermatitis (sistem integumentum), ulkus peptikum (sistem digestivus), artritis rematik (sistem muskuloskeletal), PJK dan aritmia (sistem kardiovaskuler), dan migrain (sistem neurologik). Pada sindroma psikosomatik ini dijumpai pula (2) patologi organ (+) dan (3) mekanisme patofisiologik (+).
Gejala psikis berupa (1) munculnya gejala sistem tersebut berkaitan dengan waktu dan stimulus lingkungan yang secara psikologis bermakna bagi pasien dan (2) faktor psikologis tersebut bukan merupakan gangguan mental yang spesifik.
PENANGANAN PSIKOSOMATIS
Masuk ke Alam Bawah Sadar, Atasi Masalah Psikosomatik
HIPNOSIS dan hipnoterapi dari hari ke hari kian banyak “penggemarnya”. Bahkan, tak hanya orang dewasa yang menjalani terapi tersebut untuk membantu penyembuhan berbagai penyakit, tetapi juga anak-anak yang mempunyai kesulitan belajar di sekolahnya. Hipnoterapi memang merupakan salah satu cara yang sangat mudah, cepat, efektif, dan efisien dalam menjangkau pikiran bawah sadar, melakukan reedukasi, dan menyembuhkan pikiran yang sakit.
Sebenarnya, hipnosis dalam bentuk tradisional telah dikenal sejak ribuan tahun silam di berbagai kebudayaan di seluruh dunia. Namun pada abad ke-18, Franz A. Mesmer memopulerkan hipnosis untuk proses pengobatan. Mesmer menganggap dirinya mempunyai kekuatan "ajaib" untuk mengobati pasien dengan kesaktiannya. Dan pada abad ke-18 itu pula, Louis XVI memerintahkan Akademi Kedokteran Prancis yang diketuai oleh Benjamin Franklin untuk meneliti dan menyidangkan ilmu yang digunakan oleh Mesmer tersebut. Hasil dari penelitian dan persidangan itu disimpulkan, apa yang dilakukan Mesmer hanya suatu sugesti sedemikian rupa sehingga pasien melakukan proses penyembuhan sendiri.
Setelah melalui perjalanan panjang, saat ini hipnosis telah menemukan formatnya sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan ilmiah, sama sekali tanpa unsur magis atau mistis, terutama setelah proses penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh Dr. Milton Erickson M.D. (1901-1980), Dave Elman (1900-1967), Charles Tebbets, Ormond McGill, dan beberapa tokoh hipnosis modern lain.
Aplikasi hypnosis untuk terapi atau dikenal sebagai clinical hypnosis atau hypnotherapy bukan sesuatu yang baru muncul, tetapi telah dipraktikkan berpuluh, bahkan beratus tahun yang lalu oleh para pakarnya. Namun, akhir-akhir ini fenomena tersebut telah mengalami kebangkitan kembali, apalagi setelah didukung oleh teknologi dan temuan-temuan ilmiah yang relevan.
Menurut APA (American Psychological Association), Dictionary of Psychology, edisi 2007, bukti-bukti ilmiah menunjukkan hipnoterapi dapat bermanfaat mengatasi hipertensi, asma, insomnia, manajemen rasa nyeri akut maupun kronis, anorexia, nervosa, makan berlebih, merokok, dan gangguan kepribadian. Hasil guna sebagai "terapi pendukung" dalam beberapa penyakit juga telah terbukti.
"Dengan mengistirahatkan pikiran sadar (conscious mind) melalui hipnosis, seseorang dapat diberikan memori, saran, atau sugesti yang dapat memprogram ulang pikiran bawah sadarnya untuk berbagai tujuan positif," kata Ferdiansyah Setiadi Setiawan, S.I.P., CI, CHt, CH, instruktur hipnoterpi, hipnoterapi, Ketua IBH (The Indonesian Board of Hypnotherapy) Chapter Bandung.
Benarkah seseorang yang berada dalam pengaruh hipnosis dapat melakukan apa saja sesuai kemauan sang penghipnosis? Jawabannya, tidak. "Seseorang hanya bisa dihipnosis apabila mereka tidak menolak. Sebaliknya, mereka yang menolak untuk dihipnosis apalagi di-”program” untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan moral, nilai, maupun sistem kepercayaannya tidak akan bisa dihipnosis," kata Ferdiansyah, 30 tahun, yang belajar hipnosis di Jakarta sejak tahun 2004.
Keilmuan hipnosis dapat diaplikasikan untuk beberapa hal, antara lain stage hypnosis, hypnotherapy, forensic hypnosis, anodyne awareness. Namun aplikasi hipnosis yang paling sering dipergunakan adalah stage hypnosis dan hypnotherapy.
Stage hypnosis adalah aplikasi keilmuan hipnosis yangg digunakan untuk hiburan semata, seperti yang sering kita saksikan di televisi atau di panggung hiburan. Secara teori stage hypnosis adalah cabang keilmuan hipnosis yang paling mudah untuk dipelajari.
Hypnotherapy adalah aplikasi keilmuan hipnosis yang dipergunakan untuk mengatasi berbagai macam permasalahan psikologis antara lain trauma, phobia, pemberdayaan diri/motivasi, mengubah perilaku negatif (kecanduan), dll. Bila dihubungkan dengan penyakit fisik/medis, secara teori hypnotherapy hanya dapat menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh pikiran (psikosomatik) dan hanya bisa membantu proses penyembuhan untuk penyakit medis lain seperti kanker, AIDS, dengan cara meningkatkan semangat hidup penderita agar kekebalan tubuhnya dapat meningkat.
Selain itu, hipnosis bisa juga digunakan untuk mengurangi rasa sakit, sebagai aplikasi dari anodyne awareness, yang biasa digunakan dalam proses persalinan. Bahkan, hipnosis bisa juga digunakan untuk melakukan operasi tanpa anastesi. Namun hal ini hanya boleh dipergunakan dalam keadaan tertentu.
Sebagai orang yang ahli hipnoterapi, Ferdiansyah mempunyai banyak "klien" dengan macam-macam keluhan seperti mag, fobia, darah tinggi, stroke, alergi, asma, dll. Dari pengalaman menangani beberapa klien, Ferdian dapat membagi menjadi tiga kategori manusia bila dilihat dari tingkat sugestibilitasnya:
- Mudah, masuk zona hipnosis (trance) hanya dengan hitungan detik hingga menit.
- Moderat, masuk zona hipnosis sampai 90 menit.
- Sulit, masuk zona hipnosis bisa berjam-jam atau berhari-hari.
Menurutnya, proses hipnosis merupakan fenomena alamiah. Selama ini, isu yang muncul adalah seseorang yang lemah dan pikirannya sedang kosong, melamun, mudah dihipnotis. Ternyata menurut Ferdian, yang mudah masuk ke zona hipnosis justru orang memiliki imajinasi cukup bagus, fokus, dan kontrol dirinya cepat.
Saat memberi terapi, Ferdian menetapkan, klien (pasien) duduk di tempat yang nyaman dan sepi. Bagi klien baru, sebelum memasuki sesi terapi, harus menjelaskan apa yang menjadi keluhannya, sejak kapan, kira-kira apa penyebabnya. Setelah menjelaskan bagaimana cara kerja hipnoterapi, dan klien setuju untuk diterapi, baru dimulai sesi terapi (induksi).
Calr Roger pernah menyarankan bahwa ada tiga hal yang harus diperhatikan seorang terapis kepada pasiennya sehingga mereka dapat mencapai kemajuan :
- Kejujuran, berarti tidak tertutup atau berpura-pura.
- Empati, berarti pemahaman dan sikap terbuka pad orang lain.
- Penghargaan positif tak bersyarat, berarti rasa hormat yang kita berikan kepada orang lain, tidak peduli apakah orang itu enyenangkan atau menyebalkan.
Terapi awal (preinduction interview), memakan waktu sekitar 2 jam. Pada sesi ini, biasanya hipnoterapis menggali latar belakang permasalahan. Sesi berikutnya (induksi) melakukan apa yang mau diperbaiki. Kemudian, masuk ke sesi untuk menggali lebih dalam (deeping) lalu terapi dengan berbagai macam teknik terapi/modul.
Menurut Ferdian, klien dengan trauma perkosaan bisa sembuh kembali setelah datang 5 kali terapi. Klien dengan keluhan kecanduan rokok, bisa berhenti setelah datang 4 sesi. "Tapi itu tergantung keinginan dari klien, setiap orang kondisinya tidak sama," katanya.
Gangguan psikosomatik, tanggulangi dengan ibadah dan kekebalan stress.
Penyembuhan seseorang akibat gangguan psikosomatik ini tidak hanya berupa obat-obatan yang disesuaikan dengan gejala yang timbul tapi juga dengan menganjurkan pola hidup yang baik, olah raga, menyalurkan hobi, dan yang juga sangat penting adalah meningkatkan ibadah. Dengan peningkatan motivasi beribadah dan sikap beribadah, maka pasien akan memperkuat mental dan psikisnya , dan mendapat ketenangan.
Ibadah adalah amalan yang diniatkan untuk berbakti kepada Allah SWT, dengan menjauhi laranganNya dan melaksanakan perintahNya, yang pelaksanaanya diatur, secara syariah. Jadi perilaku Ibadah adalah sikap seseorang untuk berbakti kepada Allah untuk mencapai tujuan hidupnya, yaitu mendapat ridho Allah..
Bagaimana kita menanggulangi stress agar terhindar dari psikosomatik , adalah dengan beribadah yang iklash. Allah berfirman dalam Al-Quran ” Katakanlah ,’Sesungguhnya Shalat, ibadah, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam ” (al-An’amm:162). QS Az-zumar 39:2 : Sesunguhnya Kami menurunkan kepadamu Kitab (Al Quran) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya.
Gangguan psikosomatik tidak terlepas dari berbagai stresor psikososial dimana setiap keadaan atau peristiwa yang menyebabkan perubahan dalam kehidupan seseorang, sehingga ia harus menyesuaikan diri menanggulangi segala perubahan yang timbul, dan jenis-jenis stresor yang timbul misalnya: (1) stresor sosial seperti masalah pekerjaan, masalah ekonomi, masalah pendidikan, masalah keluarga, hubungan interpersonal, perkembangan, penyakit fisik, masalah kekerasan rumah tangga (2) stresor psikis seperti perasaan rendah diri, frustasi., malu, merasa berdosa. (3) stresor fisis (panas, dingin, bising, bau yang menyengat, banjir) dan lain-lain.
Stress menurut Hans Selye seorang ahli fisiologi dari Universitas Montreal merumuskan bahwa stress adalah tanggapan tubuh yang sifatnya nonspesifik terhadap tuntutan atasnya.
Menurut Dadang Hawari, istilah stress dan depresi sering kali tidak dapat dipisahkan, setiap permasalahan kehidupan yang menimpa seseorang (disebut stresor psikososial) dapat menyebabkan gangguan fungsi/faal organ tubuh. Reaksi tubuh (fisik) ini disebut stress, dan manakala fungsi organ-organ tubuh tersebut sampai terganggu dinamakan distress. karena stress tidak dapat dihindari yang penting bagaimana manusia itu dapat menyikapi hidupnya tampa harus mengalami distress.
Dasar-dasar psikopatofisiologi , gangguan psikis/konflik emosi yang menimbulkan gangguan psikosomatik ternyata juga diikuti dengan perubahan fisiologis dan biokemis pada tubuh seseorang, dan perubahan fisiologi ini berkaitan erat dengan adanya gangguan sistem syaraf outonom vegetatif, sistem endokrin dan sistem imun
Motivasi adalah kecenderungan yang timbul pada seseorang untuk melakukan sesuatu aksi atau tindakan dengan tujuan tertentu yang dikehendakinya. Dengan motivasi, kita akan mengukur prilaku orang tersebut , bagaimana ia memberi perhatian, mengetahui relevansi antara motivasi dan kebutuhannya, kepercayaan dirinya dan hasil yang dirasakannya setelah ia melaksanakan motivasi, yang kemudian oleh peneliti di nilai sikap dan prilakunya .
Motivasi dan sikap beribadah yang iklash dapat dijadikan alternatif sebagai psikoterapi suportif yang dapat mestabilkan hormon stress yang biasanya terpicu dalam jumlah banyak ketika stresor yang datang bertubi-tubi dan menyebabkan gejala-gejala psikosomatik. Sebelum gejala tersebut berkepanjangan, pasien di motivasi untuk mempertinggi ibadahnya sehingga selain diberikan pengobatan somatoterapi, maupun manipulasi lingkungan juga kita memberi beberapa tuntunan Ibadah seperti menjalankan solat 5 waktu tepat waktu, solat tahajud pada sepertiga malam terakhir, puasa sunah , zikir dan sodaqah. Nasehat secara verbal dapat memberi support kepada pasien agar dapat menjalankan hidup ini lebih rileks dan
Dengan memberikan motivasi yang dapat menimbul motivasi intrinsik dari diri sendiri iklash menjalankan ibadah seperti yang diperintahkan dalam rukun Islam seperti Shallat, puasa, zikir, zakat dan shodaqah, haji dengan iklash diharapkan hati ini dapat menjadi lebih tenang, ketenangan akan menanggulangi stress dan pencegahan terhadap psikosomatik.
Dalam beribadah kita memerlukan motivasi untuk menggerakkan sikap, tanpa ada motivasi yang didasari keiklasan, apalagi semata-mata hanya menjalankan kewajiban, maka ibadah tersebut menjadi kering tampa makna. Bila kita membaca Quran tampa mengerti artinya , nasehat Allah kepada kita tidak akan masuk dalam dalam hati maupun jiwa kita.Bila tidak tertanam dalam jiwa, bagaimana mengamalkannya? Dalam Surah Fushilat :44 Allah berfirman”Qul huwa lil ladziina aamanuu hudaw wa syifaa ” yang artinya ” katakanlah :”Al-quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman”(QS, 41;44)
Dengan memberikan motivasi yang dapat menimbul motivasi intrinsik dari diri sendiri iklash menjalankan ibadah seperti yang diperintahkan dalam rukun Islam seperti Shallat, puasa, zikir, zakat dan shodaqah, haji dengan iklash diharapkan hati ini dapat menjadi lebih tenang, ketenangan akan menanggulangi stress dan pencegahan terhadap psikosomatik.
No comments:
Post a Comment